"Festival Cenderawasih 2025: Kolaborasi, Kreativitas, dan Lompatan Ekonomi Papua"

Festival Cenderawasih 2025 uukukan omzet Rp. 752 Juta, dorong pertumbuhan ekonomi Papua yang inklusif. Minggu, 15/6/2025 (foto: humasBIP)



JAYAPURA | Suaracycklops.com – Festival Cenderawasih (Fescen) ke-2 tahun 2025 resmi ditutup pada Minggu, 15 Juni 2025, dengan membukukan sejumlah capaian positif yang memberi angin segar bagi pertumbuhan ekonomi Papua. Selama tiga hari pelaksanaan, festival ini berhasil mencatat omzet penjualan UMKM mencapai Rp752 juta, serta menghasilkan transaksi QRIS sebanyak 4.674 kali dengan total nilai mencapai Rp594 juta.

Selain itu, kegiatan business matching antara pelaku UMKM dan lembaga keuangan juga menghasilkan komitmen pembiayaan atau Letter of Intent (LoI) senilai Rp880 juta. Bahkan, Fescen 2025 turut menetapkan perwakilan Papua yang akan tampil dalam ajang Festival Ekonomi Syariah Kawasan Timur Indonesia (Fesyar KTI) pada 29 Agustus hingga 1 September 2025 di Pontianak, Kalimantan Barat.

Festival yang digelar pada 13–15 Juni 2025 di Jayapura ini menjadi ruang terbuka bagi para pelaku usaha lokal untuk berkembang, sekaligus meningkatkan literasi ekonomi dan keuangan di tengah masyarakat.

Staf Ahli Gubernur Papua Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Triwarno Purnomo, yang hadir menutup secara resmi acara ini, menyampaikan apresiasi tinggi kepada Bank Indonesia Provinsi Papua dan seluruh mitra penyelenggara.

“Fescen tidak hanya menghadirkan kemeriahan festival, tetapi memberikan dampak nyata terhadap penguatan ekonomi masyarakat, inklusi keuangan, dan pemberdayaan pelaku usaha lokal secara menyeluruh,” ungkapnya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Faturachman, menjelaskan bahwa jumlah pengunjung yang hadir selama festival mencapai lebih dari 12.800 orang. Ia menekankan bahwa antusiasme masyarakat terhadap produk lokal sangat tinggi.

“Tak hanya soal omzet. Nilai transaksi QRIS yang tinggi dan layanan kas keliling senilai Rp687 juta menunjukkan bahwa masyarakat semakin terbiasa dengan sistem keuangan digital,” katanya.

Tak hanya soal ekonomi, Fescen 2025 juga menghadirkan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang mencatat transaksi sebesar Rp20 juta, serta menggelar sejumlah talkshow edukatif yang melibatkan lebih dari 750 peserta dari kalangan pelajar, guru, pelaku usaha, dan masyarakat umum.

Prestasi UMKM Papua juga menembus kancah nasional dan internasional. Sejumlah UMKM unggulan mencatat LoI senilai Rp1,59 miliar dalam ajang World of Coffee Jakarta 2025, Rp136 juta di Ubud Food Festival 2025, serta turut serta dalam FHA-Food & Beverage Singapore 2025 dan Industri Kreatif Syariah Indonesia (IKRA) 2025.

Komitmen terhadap ekonomi inklusif juga tercermin dalam pelibatan komunitas disabilitas dan anak-anak muda Papua dalam berbagai pertunjukan seni dan sesi inspiratif. Beberapa peserta terbaik dari kompetisi Fescen akan mewakili Papua di ajang Fesyar KTI, membuka peluang lebih besar untuk tampil di tingkat nasional dan membawa potensi daerah ke panggung yang lebih luas. (BIP/DanTop) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dua Pekerja Bangunan Ditembak di Kompleks Gereja GKI Imanuel Air Garam, Jayawijaya

"Jembatan Kali Biru Jadi Saksi: Serka Segar Maulama Gugur Ditembak OTK"

Sadis! Pria Tewas Dianiaya di Depan Asrama Koramil Hawai, Pelaku Langsung Kabur