Kepala Sekolah PAUD Elim Nendali, Mience Ongge: 21 Siswa Tamat, Guru Tetap Mengabdi Meski Tanpa Gaji

Kepala Sekolah PAUD Elim Nendali, Ibu Mience Ongge, saat memberikan keterangan pers. Kamis, 5/6/2025 (foto;  dani) 



SENTANI | Suaracycklops.com — PAUD Elim Nendali hari ini menggelar penamatan peserta didik ke-14 yang berlangsung khidmat di Gedung Gereja Bethel Elim Nendali. Sebanyak 21 siswa dinyatakan lulus dan resmi menyelesaikan pendidikan mereka di jenjang PAUD.


Kepala Sekolah PAUD Elim Nendali, Ibu Mience Ongge, menyampaikan bahwa proses penamatan ini bukan sekadar seremonial, melainkan momentum untuk mendorong para orang tua agar terus mendampingi anak-anak mereka dalam pendidikan hingga ke jenjang yang lebih tinggi.


 "Harapan kami, setelah dari PAUD, anak-anak tetap dibimbing sampai ke jenjang yang lebih tinggi — SD, SMP, bahkan seterusnya sampai mereka mencapai cita-cita," ujar Ongge.

Saat ini, PAUD Elim Nendali memiliki dua kelas. Dari total siswa, sebanyak 35 anak masih melanjutkan pendidikan dan akan kembali bersekolah pada tahun ajaran berikutnya.


Namun, di balik semangat membangun pendidikan anak usia dini, para guru di PAUD ini menghadapi tantangan besar. Ongge mengungkapkan bahwa para tenaga pendidik tidak lagi menerima gaji selama satu tahun terakhir.

"Dulu kami pernah terima dari pemerintah kabupaten, mulai dari Rp100 ribu naik menjadi Rp250 ribu per bulan. Tapi sekarang, tidak ada sama sekali," ungkapnya.


Menurut Ongge, operasional sekolah selama ini hanya mengandalkan dana dari orang tua siswa dan bantuan operasional pendidikan (BOS) dari pemerintah pusat. Sayangnya, BOS tahun ini tidak lagi turun.


"Kami tidak punya gaji, tapi kami tetap semangat melayani. Uang sekolah dari orang tua itulah yang membantu transportasi dan kebutuhan anak-anak," jelas Ongge.

Meski begitu, ia tetap memberikan apresiasi kepada pemerintah kampung yang dinilainya masih peduli dan pernah memberikan bantuan berupa honor dan dana pembangunan.


"Kami sangat berterima kasih kepada kepala kampung dan jajarannya yang selalu memperhatikan kami," tuturnya.

Di akhir wawancara, Ongge berharap ada perhatian serius dari berbagai pihak, terutama pemerintah, untuk mendukung pendidikan anak usia dini di wilayah pedalaman Papua. (DanTop) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dua Pekerja Bangunan Ditembak di Kompleks Gereja GKI Imanuel Air Garam, Jayawijaya

"Jembatan Kali Biru Jadi Saksi: Serka Segar Maulama Gugur Ditembak OTK"

Sadis! Pria Tewas Dianiaya di Depan Asrama Koramil Hawai, Pelaku Langsung Kabur