Noken Tak Akan Punah: Kakak Fibiola Ohei, Tanam Kleuha untuk Generasi Papua
Anggota MRP Pokja Perempuan. Fibiola Iriani Ohei, di dampingi Ketua CPA Hirosi dan juga pemerhati lingkungan Marsel Suebu, menanam pohon untuk noken di lokasi wisata Alam Hirosi, Kemiri, Kelurahan Hynekombe, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura. Rabu, 17/7/2025 (Foto; Doc MGO)
SENTANI | Suaracycklops.com – Suasana sore di Hutan Kota Nopi, Sentani, Jayapura, terasa istimewa saat Kakak Feby, anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) Pokja Perempuan sekaligus perempuan adat Sentani, menanam satu pohon Kleuha – tanaman khas yang memiliki nilai budaya tinggi bagi masyarakat Papua.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pelestarian tanaman-tanaman khas Papua yang digunakan untuk membuat noken, tas tradisional Papua yang telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia. Pohon Kleuha atau yang lebih dikenal secara nasional sebagai Mahkota Dewa, memiliki kulit yang kuat dan biasa digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat noken di wilayah Sentani.
"Tanaman ini kami sebut kleuha, dan ini sangat penting bagi perempuan adat Sentani. Kulitnya kuat dan biasa kami gunakan untuk membuat noken. Jadi ini bukan sekadar tanaman, ini adalah bagian dari budaya kami," ujar Kakak Fibiola Iriani Ohei, sebelum melakukan penanaman.
Penanaman pohon ini juga sekaligus menambah koleksi tanaman bahan baku noken di Hutan Kota Kopi. Saat ini, terdapat sekitar 20 hingga 30 jenis tanaman dari berbagai wilayah Papua yang dikumpulkan di tempat ini – dari dataran rendah hingga dataran tinggi.
Marsel Suebu, seorang pemerhati lingkungan yang hadir dalam kegiatan ini, menjelaskan beberapa contoh tanaman yang sudah ada di kawasan ini. "Ada abuk dari Pegunungan Bintang, yang biasa digunakan oleh masyarakat di Oksibil untuk membuat noken. Ada juga nuwey dari Sentani, serta beberapa jenis sukun yang kulitnya juga bisa dipakai untuk membuat noken," ungkapnya.
Menurut Marsel, kehadiran pohon-pohon ini tidak hanya penting dari segi pelestarian lingkungan, tetapi juga dalam menjaga keberlanjutan budaya lokal. Dengan hadirnya Kleuha di Hutan Kota Kopi, diharapkan generasi muda Papua bisa mengenal lebih dekat tanaman-tanaman yang menjadi bagian penting dari identitas budaya mereka.
Kegiatan ini sekaligus menjadi ajakan bagi masyarakat Papua untuk terus menjaga, menanam, dan melestarikan tanaman khas daerah yang memiliki nilai budaya tinggi, terutama yang berkaitan dengan warisan perempuan adat Papua. (DanTop)
Komentar
Posting Komentar