Petrus Hamokwarong Ungkap Kekhawatiran: Himapura ‘Tertidur’, Mahasiswa Jayapura Terpecah
Himapura harus diaktifkan kembali karena wadah ini penting untuk Mahasiswa asal Kabupaten Jayapura. Kamis, 10/7/2025 (foto; Dani)
SENTANI | Suaracycklops.com — Wakil Ketua II DPR Kabupaten Jayapura, Petrus Hamokwarong, menyerukan pentingnya menghidupkan kembali Himpunan Mahasiswa Jayapura (Himapura) sebagai wadah organisasi daerah yang menaungi mahasiswa-mahasiswi asal Kabupaten Jayapura. Hal ini disampaikan dalam wawancara eksklusif di ruang kerjanya pada Kamis (10/7).
Menurut Petrus, Himapura sempat berjalan efektif dan memberikan dampak positif bagi mahasiswa, namun dalam dua periode terakhir wadah ini seperti "tertidur" dan tidak menunjukkan aktivitas yang signifikan.
“Kami para senior, termasuk saya sebagai mantan Ketua Himapura, sangat berharap wadah ini kembali aktif. Karena lewat Himapura, kita bisa tahu jumlah dan keberadaan mahasiswa Jayapura yang tersebar di berbagai kota bahkan luar negeri,” ujar Petrus.
Ia menyayangkan kurangnya komunikasi dari panitia yang ditunjuk sebelumnya, terutama dalam hal transparansi kendala yang dihadapi. Bila persoalan utamanya menyangkut pendanaan musyawarah besar (Musbes), menurutnya hal itu seharusnya dikomunikasikan secara terbuka kepada para senior yang siap membantu.
“Saya sendiri sudah dua kali fasilitasi pertemuan mahasiswa di rumah saya. Tapi jika panitia tidak terbuka, kami juga sulit membantu. Maka perlu pembicaraan ulang antar senior untuk melihat apakah panitia lama masih layak melanjutkan atau perlu dibentuk panitia baru,” tegasnya.
Petrus menekankan bahwa Himapura sangat penting bukan hanya sebagai wadah kebersamaan mahasiswa Jayapura dari berbagai distrik seperti Tanah Merah, Grime, Sentani, hingga Nawa, tapi juga sebagai sarana menjembatani aspirasi pendidikan mereka kepada pemerintah daerah.
“Kami sudah sampaikan ke Bupati agar pemerintah daerah memberikan perhatian melalui beasiswa dan penyediaan asrama yang layak bagi mahasiswa, baik yang kuliah di Jayapura maupun di luar daerah, bahkan luar negeri,” tambahnya.
Ia berharap agar Himapura bisa kembali berjalan aktif, setidaknya mulai akhir Agustus 2025, dengan mengaktifkan himpunan mahasiswa distrik yang ada di bawahnya.
“Kalau terus dibiarkan seperti ini, adik-adik jalan sendiri-sendiri. Padahal mereka punya harapan besar, dan Himapura adalah jembatan untuk menyalurkan aspirasi dan memperjuangkan hak-hak pendidikan mereka,” tutupnya.
Dengan semangat membangun generasi muda Papua yang solid dan terorganisir, Petrus mengajak seluruh senior, pengurus lama, dan mahasiswa aktif untuk duduk bersama dan membagi tugas demi menghidupkan kembali Himapura sebagai wadah strategis bagi masa depan pendidikan anak-anak asli Kabupaten Jayapura. (DanTop)
Komentar
Posting Komentar