Togel Tanpa Aturan, Wakil Ketua DPRK: Siapa yang Beri Izin?

Wakil Ketua DPRK Jayapura. Petrus Hamokwarong, soroti maraknya penjualan judi togel, dorong rapat koordinasi antar pihak. Kamis, 10/7/2025 (foto; Dani)



SENTANI | Suaracycklops.com – Maraknya praktik penjualan judi togel di berbagai sudut kota Jayapura, terutama di kawasan permukiman dan pasar, mendapat sorotan serius dari Wakil Ketua II DPRK Jayapura, Petrus Hamokwarong.

Dalam wawancara yang dilakukan di ruang kerjanya, Petrus mengungkapkan keprihatinannya terhadap aktivitas penjualan togel yang dinilainya tidak memiliki dasar hukum yang jelas. Ia mempertanyakan siapa yang memberi izin sehingga praktik tersebut bisa berjalan begitu bebas di tengah masyarakat.

> "Saya takut memberi komentar yang salah, karena sampai saat ini kami dari DPRK belum melakukan koordinasi secara khusus soal ini. Tapi kalau kita lihat di lapangan, penjualan togel seperti hiburan liar yang tidak berizin, tidak ada dasar hukum, dan tidak ada aturan resmi yang memberikan ruang kepada mereka untuk berjualan,” ujar Petrus.



Menurutnya, penjualan togel bahkan lebih masif dibandingkan dengan penjualan minuman keras (miras) yang memiliki pengaturan ketat dan izin dari pemerintah. Ia mengaku heran mengapa togel, yang jelas-jelas ilegal, justru bisa beredar luas di gang-gang sempit, pasar lama, dan pemukiman padat penduduk.

> “Kalau miras itu aturannya jelas, ada izin dari pemerintah pusat sampai ke kabupaten. Tapi togel? Tidak ada dasar hukumnya. Tapi faktanya, penjualannya lebih luar biasa dan bebas di mana-mana,” tegasnya.

Lebih lanjut, Petrus menilai perlu adanya rapat koordinasi lintas sektor, melibatkan Satpol PP, kepolisian, TNI, kepala distrik, dan para pemangku kepentingan lainnya untuk membahas secara serius dampak sosial dari maraknya togel.

“Kami di DPRK bisa berperan dalam memfasilitasi dan mengkoordinasikan pertemuan semua pihak, agar kita bisa melihat secara bersama-sama, apa sebenarnya dampak dari togel ini. Apakah ada sisi positif, atau justru lebih banyak sisi negatifnya?” jelasnya.

Petrus juga mengangkat kekhawatiran soal dampak togel terhadap generasi muda, termasuk anak-anak usia sekolah yang mulai terlibat, baik sebagai pemain maupun bahkan ikut dalam proses penjualan.

“Ada informasi dari warga, anak-anak kecil juga mulai terlibat. Ini tidak boleh dibiarkan. Usia sekolah itu harusnya fokus belajar, bukan sibuk ikut jualan atau main togel,” tambahnya.

Meski saat turun lapangan dan reses DPRK belum banyak menerima aspirasi langsung dari masyarakat soal togel, Petrus menilai fenomena ini sudah cukup mengkhawatirkan. Ia menekankan bahwa semua pihak perlu duduk bersama untuk mengambil langkah yang tepat, agar peredaran togel bisa dikendalikan bahkan diberantas jika perlu.

Ini soal tanggung jawab bersama. Tidak cukup kalau hanya satu-dua pihak yang bergerak. Harus ada kolaborasi. Kita juga perlu mengkaji, apakah togel punya kaitan dengan meningkatnya kasus pencurian atau gangguan keamanan lainnya,” tutupnya. (DanTop) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dua Pekerja Bangunan Ditembak di Kompleks Gereja GKI Imanuel Air Garam, Jayawijaya

"Jembatan Kali Biru Jadi Saksi: Serka Segar Maulama Gugur Ditembak OTK"

Sadis! Pria Tewas Dianiaya di Depan Asrama Koramil Hawai, Pelaku Langsung Kabur